Langsung ke konten utama

Unggulan

Jurnal Linuxku: Running banyak file input ORCA dengan skrip bash

Mungkin sebagai awal aku akan menceritakan latar belakangnya. Jadi aku ikut membantu project yang berhubungan dengan penelitian salah seorang temanku. Temanku ini meneliti di laboratorium eksperimen, nah.., aku mengerjakan bagian komputasinya. Belakangan memang penelitian itu saling dikomparasi antara penelitian eksperimen dengan penelitian komputasi atau teoretis. Penelitian model seperti ini bisa menguntungkan baik bagi peneliti eksperimen maupun peneliti teoretis.

Jurnal Linuxku: file .bashrc tiba-tiba hilang

Sesuai dengan judulnya, ya. Ini kejadian yang mengagetkan sebenarnya. Satu komputer di tempat kami digunakan dua orang dengan masing-masing akunnya. Salah satu orang itu paham linux dan diberikan akun superuser. Sayangnya, orang itu jarang pakai; bahkan sampai file .bashrc-nya hilang.

Apabila ditanya apa masalahnya sehingga file .bashrc hilang, mungkin akan sulit dijawab. Boleh jadi karena kelalaian pengguna, bisa jadi karena hal lain. Ketiadaan file .bashrc ini, membuat konfigurasi bash yang bermasalah; seperti kesulitan untuk memanggil program yang sebelumnya sudah kita source, sehingga kita perlu memanggilnya dengan menggunakan direktorinya secara eksak. Lalu, bagaimana pemecahannya?

Pemecahannya dengan mengkopi file .bashrc yang ada. Kita tidak bisa sembarang mengkopi file .bashrc dan ditempelkan pada direktori home. Boleh jadi, malah menimbulkan masalah apabila kita melakukannya. Cara lain, kita dapat melakukan restart sistem, tetapi solusi restart sistem ini akan sulit dilakukan untuk ukuran server. Sebab seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa merestart server dapat menimbulkan kerugian bisnis tertentu.

Sebenarnya, terdapat semacam "backup" yang disediakan oleh sistem dalam direktori /etc/skel. Apabila kita tengok, mungkin tidak terlihat. Sebab, dalam direktori itu filenya tersembunyi. Sehingga perlu ditampilkan semuanya.

ls -a /etc/skel

Setelah mengetikkan perintah itu, maka akan muncul semuanya. Perlu diingat, bahwa dalam Linux, file tersembunyi diberi awalan tanda titik diikuti nama filenya. Misalnya .trash yang biasanya terdapat pada diska lepas (bahasa baku dari flashdisk) yang pernah dihubungkan ke komputer OS Linux, apabila dihubungkan ke komputer OS Windows. Setelah kita yakin file-nya ada, kita dapat mengkopi file tersebut ke direktori home kita.

/bin/cp /etc/skel/.bashrc ~/

Kita tidak menggunakan cp saja, sebab boleh jadi tidak berfungsi karena hilangnya file .bashrc. Jadi kita memanggil program copy langsung dari direktorinya. Langkah berikutnya, kita dapat melakukan source atau menutup dan membuka kembali terminal. Untuk melakukan source, dapat mengetikkan ini.

source ~/.bashrc

Inilah yang bisa aku tuliskan. Semoga bisa berguna bagi para pembaca sekalian.

Referensi

Ask Ubuntu - How do I restore .bashrc to its default?

Komentar

Populer

Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah Demokrasi yang bersumber pada Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila Prof.DR.Drs. Notonegoro,S.H. Yang lain lagi berkata bahwa: Demokrasi Pancasila adalah Demokrasi yang berazaskan Pancasila Alberto Krishna Winning Kusuma (Penulis) Menurut Prof. S. Pamuji, Demokrasi Pancasila terbagi atas 6 Aspek: Aspek Formal Mengandung persoalan dan cara rakyat menunjuk perwakilannya dalam badan perwakilan rakyatdan pemerintahan Aspek Material Gambaran manusia serta mengakui harkat dan martabat manusia Aspek Normatif Seperangkat kaidah yang membimbing dan menjadi kriteria pencapaian tujuan Aspek Optatif Mengetengahkan tujuan/keinginan yang akan dicapai Aspek Organisasi Mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan demokrasi Pancasila Aspek Kejiwaan Menjadikan semangat para penyelenggara negara dan pemimpin pemerintahan