Langsung ke konten utama

Oktober 28, 1928

Pagi yang cerah itu, membangunkanku. Aku tidak melihat kejadian yang berarti bagiku. Waktu itu aku memang belum ada dan hadir di sini.
Sejak kemarin di Jakarta bersama organisasi pemuda di Indonesia semua berkumpul untuk satu komitmen. Komitmen untuk Indonesia Merdeka. Langkah ini adalah langkah untuk lebih menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Hari minggu itu, adalah waktu bagi umat Kristiani ke gereja, untuk bersyukur. Namun hari itu, tidak hanya umat Kristiani saja yang bersyukur, namun juga bangsa ini. Janji komitmennya yang mengguncang dunia:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


Mari kita bangun kembali komitmen nasional.

Komentar