Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Oktober 28, 1928

Pagi yang cerah itu, membangunkanku. Aku tidak melihat kejadian yang berarti bagiku. Waktu itu aku memang belum ada dan hadir di sini. Sejak kemarin di Jakarta bersama organisasi pemuda di Indonesia semua berkumpul untuk satu komitmen. Komitmen untuk Indonesia Merdeka. Langkah ini adalah langkah untuk lebih menggalang persatuan dan kesatuan bangsa. Hari minggu itu, adalah waktu bagi umat Kristiani ke gereja, untuk bersyukur. Namun hari itu, tidak hanya umat Kristiani saja yang bersyukur, namun juga bangsa ini. Janji komitmennya yang mengguncang dunia: Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Mari kita bangun kembali komitmen nasional.

"Naik" bersama Jaunty dengan modem HP ZTEC261

Dari teman-teman, pasti bertanya. Apa maksudnya "naik", naik di sini bukan naik bis, atau onair dalam amatir radio. tetapi berusaha on line. Masih penasaran kan? oke kita kupas. Untuk pertama kali, saya mempergunakan Jaunty Jackalope. Namun, saya kira sama saja untuk yang lain, misalnya Hardy Heron, Karmic Koala, atau yang lain sebagainya. Colokan kabel USB Penghubung ke komputer atau netbook. Setelah itu buka terminal (command line di ubuntu) Setelah itu, install wvdial dengan mengetikan: sudo apt-get install wvdial Mengetikan perintah di atas, harus memenuhi persyaratan yaitu terkoneksi internet. Bisa melalui hotspot, atau share jaringan yang lain. Atau bila tidak terkoneksi bisa mengunduh pada link ini . Ekstrak dan install semua file debiannya. Oke, kita lanjutkan. Bilamana sudah terinstall wvdial, kita akan melakukan cek terhadap modem dengan mengetik: wvdialconf sehingga muncul seperti ini: Editing `/etc/wvdial.conf’. Scanning your serial ports for a modem. ttyS

Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah Demokrasi yang bersumber pada Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila Prof.DR.Drs. Notonegoro,S.H. Yang lain lagi berkata bahwa: Demokrasi Pancasila adalah Demokrasi yang berazaskan Pancasila Alberto Krishna Winning Kusuma (Penulis) Menurut Prof. S. Pamuji, Demokrasi Pancasila terbagi atas 6 Aspek: Aspek Formal Mengandung persoalan dan cara rakyat menunjuk perwakilannya dalam badan perwakilan rakyatdan pemerintahan Aspek Material Gambaran manusia serta mengakui harkat dan martabat manusia Aspek Normatif Seperangkat kaidah yang membimbing dan menjadi kriteria pencapaian tujuan Aspek Optatif Mengetengahkan tujuan/keinginan yang akan dicapai Aspek Organisasi Mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan demokrasi Pancasila Aspek Kejiwaan Menjadikan semangat para penyelenggara negara dan pemimpin pemerintahan

Rindu

Lama juga sudah tidak kelola blog ini. Iya, bingung nih mau isi apa. Sebenarnya sih banyak hal yang mau aku tulis, tapi bingung mulai dari mana. Yah..., mungkin hal baru dalam di sini. Aku hanya bisa nge-post ini /*jangan laporkan om Google y. klo q nyampah. hhehehe*/